3 Manfaat Menangis
Tak jarang orang meneteskan air mata saat mengalami momen sedih maupun haru.
Saat menangis, ada beberapa hal yang terjadi pada tubuh.
Menangis sama sekali bukan hal yang aneh.
Menangis termasuk ke dalam kategori air mata emosional atau psikis.
Air mata psikis menunjukkan kemampuan manusia dalam memproses emosi.
Selain air mata emosional, ada pula jenis air mata basal dan air mata refleks.
Air mata basal berfungsi sebagai hidrasi mata.
Sementara air mata refleks merupakan respons mata terhadap iritasi.
Semua boleh berupa air, tetapi air mata emosional sebenarnya mengandung hormon tertentu. Oleh karenanya, menangis bukan sekadar aktivitas mengeluarkan air mata, tetapi membawa dampak buat tubuh. Apa saja?
1. Pelepasan hormon stres
Para ilmuwan menemukan, air mata emosional mengandung hormon dan protein tambahan yang tidak terdapat pada air mata basal maupun air mata refleks.
Air mata emosional membantu membuat tubuh rileks dan melepaskan stres.
Dengan demikian, jangan tahan saat terasa ada air mata yang ingin menetes.
"Air mata emosional membantu melepaskan hormon stres dari tubuh saat sedang kesal.
Biasanya, setelah menangis, pernapasan, dan detak jantung kita menurun, dan kita memasuki keadaan biologis serta emosional yang lebih tenang," jelas ahli kejiwaan, Judith Orloff, mengutip Byrdie.
2. 'Detoksifikasi' hati
Anda tentu tak ingin emosi yang kuat seperti kemarahan, depresi, dan kesedihan terus menumpuk di dalam tubuh.
Menangis membantu Anda menyembuhkan dan memproses emosi tersebut.
Orloff mengatakan, menahan emosi, termasuk air mata, bisa berakhir buruk.
Air mata emosional berfungsi tak ubahnya detoksifikasi hati atau perasaan.
3. Pelepasan hormon oksitoksin dan endorfin
Ketika hormon stres keluar, sebagai gantinya hormon 'bahagia' dilepaskan di dalam tubuh.
Hormon 'bahagia' ini termasuk ke dalam hormon oksitosin yang dikenal sebagai hormon cinta.
Spesialis mata, Ashley Brissette mengatakan, hormon ini akan membuat seseorang merasa terhubung dengan orang lain.
Setelah menangis, tubuh akan melepaskan hormon endorfin, yang merupakan pereda nyeri alami tubuh. Ini-lah mengapa menangis terasa begitu melelahkan.